Suara gemercik rantai yang diikatkan pada leher tak menghalangi gerak gerik lincahnya dibawah terik matahari bercampur asap polusi dari kendaraan. Sang majikan mengiringi permainan dengan suara musik yang dihasilkan dari tabuhan gendang dan gesekan kecrek.Hewan kecil berekor ini selalu setia mendampingi majikannya menyuguhkan permainan-permainan menggemaskan pada penonton.Ia adalah doger monyet sang pengais rezeki di tengah kemacetan kota Bandung.
Berbekal peralatan sederhana sang majikan duduk mengawasi monyet yang sedang dipekerjakannya untuk menghibur orang-orang sekitar yang tengah lelah menunggu kemacetan di lampu merah.Stopan yang terletak di kawsan Buah batu kota Bandung ini memang sering dijadikan tempat mangkalnya (1/3).
Bukan hanya satu bahkan ada doger monyet lainnya di sebrang jalan yang berbeda arah.Walaupun berdekatan dengan polisi lalu lintas yang sedang menertibkan jalan namun para doger monyet ini tetap melakukan kegiatannya, terlihat tidak ada tindakan yang mengancam keberadaannya dari polisi lalu lintas tersebut.
Untuk menarik perhatian para penonton sang majikan mendandani monyetnya dengan pakaian sederhana dan topeng yang menutupi bagian kepala.Alunan musik yang mengiringi memeriahkan permainan yang dilakukan monyet-monyet ini, berbagai gerakan disuguhkan kepada penonton mulai dari memakai sepeda roda satu hingga gerakan doger monyet yang sedang melakukan sembahyang.
Ketika lampu merah akan habis pada akhir permainan,sang monyet diberikan sebuah mangkuk kecil yang terbuat dari plastik kemudian ia menyodorkannya pada para penonton.Satu per satu dari mereka mengeluarkan uang recehan disakunya untuk diberikan pada doger monyet ini, tak hanya itu terkadang ada pula penonton yang memberikan makanan-makan kecil.Hingga lalu lintas kembali lancar permainan sang doger monyet terus berlangsung pada setiap lampu merah berikutnya.
Bukan hanya satu bahkan ada doger monyet lainnya di sebrang jalan yang berbeda arah.Walaupun berdekatan dengan polisi lalu lintas yang sedang menertibkan jalan namun para doger monyet ini tetap melakukan kegiatannya, terlihat tidak ada tindakan yang mengancam keberadaannya dari polisi lalu lintas tersebut.
Untuk menarik perhatian para penonton sang majikan mendandani monyetnya dengan pakaian sederhana dan topeng yang menutupi bagian kepala.Alunan musik yang mengiringi memeriahkan permainan yang dilakukan monyet-monyet ini, berbagai gerakan disuguhkan kepada penonton mulai dari memakai sepeda roda satu hingga gerakan doger monyet yang sedang melakukan sembahyang.
Ketika lampu merah akan habis pada akhir permainan,sang monyet diberikan sebuah mangkuk kecil yang terbuat dari plastik kemudian ia menyodorkannya pada para penonton.Satu per satu dari mereka mengeluarkan uang recehan disakunya untuk diberikan pada doger monyet ini, tak hanya itu terkadang ada pula penonton yang memberikan makanan-makan kecil.Hingga lalu lintas kembali lancar permainan sang doger monyet terus berlangsung pada setiap lampu merah berikutnya.