Bandung – Ketua kost Pondok Ibu Haji (PIH), Aisyah Nurohma (19) menyatakan keamanan kost-kostannya terjaga cukup baik. Hal ini dikatakan saat berada di kamar kostannya, yang terletak di RT 1/RW9 Lio Utara Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru Bandung, Kamis (24/4).
Aisyah mengemukakan, “Selama dua tahun terakhir hanya ada satu kasus pencurian yang terjadi di kostan PIH ini, yaitu pencurian laptop dan handphone milik salah satu penghuni kost. Hal ini diakibatkan kelalaian pribadi,” ungkapnya.
Menurut Risnawati (20), selaku korban pencurian laptop dan handphone yang terjadi satu tahun yang lalu, menjelaskan bagaimana kronologisnya “Saat itu Saya sedang memasak telur di dapur, sedangkan kamar kostan tidak dikunci, setelah kembali ke kamar ternyata laptop dan handphone yang Saya tinggalkan di atas kasur sudah menghilang, Saya cari-cari sampai bertanya ke semua penghuni kostan, tetapi tidak ada yang tahu.
Akhirnya saya laporkan pada pengurus kost, mereka membantu mencari tapi pelakunya gak berhasil diketahui dan gagal ditangkap,” papar salah satu mahasiswi jurusan muamalah UIN Bandung ini.
Hal serupa juga pernah terjadi di kost-kostan yang bernama C88 yang terletak di sebrang depan kampus UIN Bandung. Kasus pencurian handphone dengan modus mencari kost dengan melihat-lihat isi kamar kost pernah terjadi di kostan C88, September tahun lalu, hal itu dikemukakan seorang penghuni kost C88, Deta (18) saat ditemui di depan kost C88.
Deta menjelaskan peraturan di kost C88, “Setiap jam sembilan malam, pintu depan sudah dikunci, laki-laki diperbolehkan masuk hingga pintu depan, tidak boleh sampai masuk ke kamar penghuni kost, untuk kunci dipegang oleh petugas piket sesuai jadwalnya,” ujarnya.
Kejadian pencurian yang terjadi di kost-kostan PIH dan C88, ternyata tidak dialami di kost-kostan Cempaka. Tatang Yusuf, selaku pemilik kostan Cempaka menuturkan, “Alhamdulillah di Cempaka, selama empat tahun terakhir tidak pernah terjadi kasus pencurian, karena di sini ada dua orang yang jaga, penjaga pertama bertugas menutup kunci gerbang depan setiap jam 9 malam, yang satunya lagi tiap malam keliling ke setiap kamar kost untuk memastikan tidak ada laki-laki yang masih berada di kamar kost penghuni,” tutur pemilik kost yang bertempat di Jln A.H Nasution 318 Kp. Lio Selatan, Desa Cipadung, Kecamatan Panyileukan Bandung saat ditemui Kamis, (24/4).
Namun hal tersebut berbeda dengan tempat kost C88 dan PIH, keduanya tidak disediakan penjaga secara khusus, semuanya diserahkan kepada masing-masing penghuni. Seperti diungkapkan Aisyah dan Deta.
Kesigapan masing-masing penghuni dalam menjaga setiap barang yang ada di dalam kamar kostannya menjadi faktor penting mengurangi kasus pencurian di tempat kost, hal ini diungkapkan Aisyah sebagai saran kepada penghuni kostannya juga tempat kost yang lain.
Hal senada juga diungkapkan, Tatang Yusuf “Tiap-tiap penghuni jika ingin keluar dari kamar kostannya walaupun itu dekat, diusahakan selalu mengunci pintu dan jangan biarkan orang lain termasuk teman ditinggalkan sendiri di kamar kostan milik penghuni, supaya tidak mengundang tindak kejahatan, khususnya pencurian,” tegasnya.
Begitupun Deta menyarankan hal serupa, “Ya, di C88 memang tidak ada penjaga khusus tetapi diharapkan semua penghuni mengikuti peraturan yang telah ditetapkan di tempat ini, semua penghuni juga harus sigap dan apik untuk menjaga barang-barang pribadinya dengan selalu mengunci kamar setiap akan keluar dan yang paling penting ialah menjalin kerjasama atau hubungan yang baik antar penghuni kamar,” imbuhnya. (Dita Fitri Alverina/ Dewi Sinta Nuranjani/ Ayu Shafa Rizky/Dede Gustiani/Jurnalistik 6-A/2011)***
link terkait SGD NEWS
Kesigapan Penghuni Pengaruhi Keamanan Kost Sekitar UIN Bandung
Tuesday, April 29, 2014 on Labels: Jurnalistik, Tugas Kuliah